Jumat, 10 November 2017

RESUME

AKSES KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA328P

Oleh Dony Saputra, Abdul Haris Masud, Muhamad Ramdhan, Dian Fitriani
ISSN: 2089-9813, 15 Maret 2014


Perkembangan teknologi akan sistem berbasis Intellegence maupun Embedded yang semakin maju, membantu dan memudahkan manusia dalam mengendalikan sistem dan alat manual. Terutama yang berkaitan dengan sensor yang menyerupai intelegensi manusia. Hal serupa juga terjadi pada sistem berbasis mikrokontroler, sensor gerak maupun sensor sidik jari. 
Dengan berkembangnya teknologi sensor dan mikrokontroler yang murah dan mudah, peneliti maupun pembuat alat menjadi lebih mudah dan lebih efesien dalam membuat alat yang pada beberapa abad lalu masih sangat sulit untuk membuat sistem berbasis intelegensi dan sistem turunan dikarenakan tidak adanya alat dan susahnya memprogram alat tersebut.
Teknologi akses ke dalam sebuah ruangan pun mengalami perkembangan yang sebelumnya menggunakan kunci manual berubah menjadi dengan password atau sidik jari. Akses pada suatu ruangan yang sangat rahasia atau ruangan khusus dan tidak sembarang orang bisa akses pada ruangan tersebut seharusnya sudah menggunakan metode akses kontrol, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai hak akses ruangan tersebut. Dengan menggunakan metode ini akan mengatasi sering terjadinya kehilangan kunci dan kesulitan untuk menentukan kunci yang akan digunakan untuk membuka suatu ruangan, dikarenakan semakin banyak ruangan maka akan semakin banyak pula kunci yang harus disediakan sehingga dibutuhkan waktu untuk pencarian kunci yang tepat.
Hal yang sama yang sering terjadi adalah ketika seseorang memasuki atau meninggalkan ruangan saat bekerja mematikan lampu. Jika panel untuk menyalakan lampu satu ruangan lebih dari satu maka berapa lama waktu yang harus dialokasikan untuk proses kerja seperti ini. 
Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi sensor sidik jari yang terintegrasi dengan sensor gerak untuk penerangan lampu adalah akan teratasinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat menggunakan metode konvensional. Kelebihan dari alat ini yang tidak bisa dilakukan oleh metode konvensional adalah dapat menentukan hak akses pada suatu ruangan, dan tetap berjalan walaupun sumber catu daya dari PLN mati dikarenakan menggunakan batterai cadangan, serta adanya display untuk mengetahui status maupun tampilan interaktif sehingga kita akan merasakan seolah-olah pintu tersebut sedang berbicara pada si pengguna melalui tampilan display.

Perangkat yang Dibutuhkan :
1.     Mikrokontroler ATmega 328P
2.     Modul Fingerprint ZFM-20
3.     Sensor Gerak PIR  HC-SR501
4.     Liquid Crystal Display (LCD)

Perancangan Alat
Perancangan Perangkat Keras (Hardware).
Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah Laptop / Personal Computer (PC), Modul Fingerprint ZFM-20, Software Arduino IDE 1.0.5, Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program, Rangkaian mikrokontroler Atmega 328P, Sensor Gerak PIR  HC-SR501,LCD 16x2,Catu Daya, Motor DC dari CD / DVD Room, Push Button, Kabel konektor, Lampu Led.




Alur kerja dari alat digambarkan dalam blok diagram seperti pada gambar berikut:
Diagram Blok akses kontrol ruangan

Dari diagram blok di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: LCD akan menampilkan “Verifikasi User” lalu Sensor sidik Jari memberikan inputan berupa sinyal verifikasi user. Inputan tersebut kemudian diproses oleh mikrokontroler, jika Verifikasi benar maka LCD akan menampilkan “Verifikasi Done” dan Rangkaian Relay akan Menghidupkan motor DC untuk membuka pintu ruangan sekaligus menyalahkan lampu ruangan (LED). Sensor gerak akan mendeteksi adanya gerakan (Human Detector) lalu memberikan inputan ke mikrokontroler. Jika dalam waktu 5 menit tidak ada sinyal human detector dari sensor gerak maka otomatis lampu akan mati.
Setelah dibuat diagram blok kemudian dibuat diagram alir sistem untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk dapat memahami langkah-langkah serta kemungkinan-kemungkinan dari beberapa keputusan seperti pada gambar berikut.

Perancangan Prototipe
Prototipe Akses kontrol ruangan menggunakan sensor sidik jari berbasis mikrokontroler ATMega 328P. Bahan dalam perancangan prototype terbuat dari akrilik / mika.
Prototipe akses kontrol ruangan


Perancangan Perangkat Lunak(software)
Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan software Arduino IDE 1.0.5 yang digunakan untuk menuliskan listing program dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan mengkompilasi file program menjadi file heksa. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash. Sehingga dapat mengontrol Sensor sidik jari, sensor gerak, dan motor DC dalam sistem akses kontrol ruangan.

Adapun Langkah untuk menjalankan perangkat lunak dengan Arduino IDE adalah membuka program utama, konfigurasi port koneksi untuk mikrokontroler menggunakan port komunikasi serial, import library dan penulisan listing, kompilasi program dan pengisian mikrokontroler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang mau koment disini aja...