RESUME
AKSES
KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA328P
Oleh Dony Saputra, Abdul Haris Masud,
Muhamad Ramdhan, Dian Fitriani
ISSN: 2089-9813, 15 Maret 2014
Perkembangan teknologi akan sistem berbasis Intellegence maupun Embedded yang semakin
maju, membantu dan memudahkan manusia dalam mengendalikan sistem dan alat
manual. Terutama yang berkaitan dengan sensor yang menyerupai intelegensi
manusia. Hal serupa juga terjadi pada sistem berbasis mikrokontroler, sensor
gerak maupun sensor sidik jari.
Dengan berkembangnya teknologi sensor dan mikrokontroler
yang murah dan mudah, peneliti maupun pembuat alat menjadi lebih mudah dan
lebih efesien dalam membuat alat yang pada beberapa abad lalu masih sangat
sulit untuk membuat sistem berbasis intelegensi dan sistem turunan dikarenakan tidak
adanya alat dan susahnya memprogram alat tersebut.
Teknologi akses ke dalam sebuah ruangan pun mengalami
perkembangan yang sebelumnya menggunakan kunci manual berubah menjadi dengan password
atau sidik jari. Akses pada suatu ruangan yang sangat rahasia atau ruangan
khusus dan tidak sembarang orang bisa akses pada ruangan tersebut seharusnya
sudah menggunakan metode akses kontrol, sehingga hanya orang-orang tertentu saja
yang mempunyai hak akses ruangan tersebut. Dengan menggunakan metode ini akan mengatasi
sering terjadinya kehilangan kunci dan kesulitan untuk menentukan kunci yang
akan digunakan untuk membuka suatu ruangan, dikarenakan semakin banyak ruangan
maka akan semakin banyak pula kunci yang harus disediakan sehingga dibutuhkan waktu
untuk pencarian kunci yang tepat.
Hal yang sama yang sering terjadi adalah
ketika seseorang memasuki atau meninggalkan ruangan saat bekerja mematikan
lampu. Jika panel untuk menyalakan lampu satu ruangan lebih dari satu maka berapa
lama waktu yang harus dialokasikan untuk proses kerja seperti ini.
Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan
teknologi sensor sidik jari yang terintegrasi dengan sensor gerak untuk
penerangan lampu adalah akan teratasinya permasalahan-permasalahan yang
dihadapi saat menggunakan metode konvensional. Kelebihan dari alat ini yang tidak
bisa dilakukan oleh metode konvensional adalah dapat menentukan hak akses pada suatu
ruangan, dan tetap berjalan walaupun sumber catu daya dari PLN mati dikarenakan
menggunakan batterai cadangan, serta adanya display untuk mengetahui status maupun
tampilan interaktif sehingga kita akan merasakan seolah-olah pintu tersebut
sedang berbicara pada si pengguna melalui tampilan display.
Perangkat yang Dibutuhkan :
1.
Mikrokontroler
ATmega 328P
2.
Modul Fingerprint ZFM-20
3.
Sensor
Gerak PIR HC-SR501
4.
Liquid
Crystal Display (LCD)
Perancangan Alat
Perancangan Perangkat Keras (Hardware).
Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan
beberapa komponen elektronika dan device penunjang agar sistem dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras
ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah Laptop / Personal Computer
(PC), Modul Fingerprint ZFM-20, Software Arduino IDE 1.0.5, Arduino Uno
sebagai bootloader untuk upload program, Rangkaian mikrokontroler
Atmega 328P, Sensor Gerak PIR
HC-SR501,LCD 16x2,Catu Daya, Motor DC dari CD / DVD Room, Push Button,
Kabel konektor, Lampu Led.
Alur kerja dari alat digambarkan dalam blok diagram seperti pada
gambar berikut:
Diagram Blok akses kontrol ruangan
Dari diagram blok di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut: LCD akan menampilkan “Verifikasi User” lalu Sensor sidik Jari
memberikan inputan berupa sinyal verifikasi user. Inputan tersebut kemudian diproses
oleh mikrokontroler, jika Verifikasi benar maka LCD akan menampilkan “Verifikasi
Done” dan Rangkaian Relay akan Menghidupkan motor DC untuk membuka pintu ruangan
sekaligus menyalahkan lampu ruangan (LED). Sensor gerak akan mendeteksi adanya gerakan
(Human Detector) lalu memberikan inputan ke mikrokontroler. Jika dalam
waktu 5 menit tidak ada sinyal human detector dari sensor gerak maka otomatis
lampu akan mati.
Setelah dibuat diagram blok kemudian dibuat diagram
alir sistem untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk
dapat memahami langkah-langkah serta kemungkinan-kemungkinan dari beberapa
keputusan seperti pada gambar berikut.
Perancangan Prototipe
Prototipe Akses kontrol ruangan menggunakan
sensor sidik jari berbasis mikrokontroler ATMega 328P. Bahan dalam perancangan prototype terbuat dari akrilik / mika.
Prototipe akses kontrol ruangan
Perancangan Perangkat Lunak(software)
Pada perancangan perangkat lunak yaitu
menggunakan software Arduino IDE 1.0.5 yang digunakan untuk menuliskan listing
program dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan mengkompilasi file program
menjadi file heksa. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut
akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja
sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash. Sehingga dapat mengontrol
Sensor sidik jari, sensor gerak, dan motor DC dalam sistem akses kontrol
ruangan.
Adapun Langkah untuk menjalankan perangkat lunak
dengan Arduino IDE adalah membuka program utama, konfigurasi port koneksi untuk
mikrokontroler menggunakan port komunikasi serial, import library dan penulisan
listing, kompilasi program dan pengisian mikrokontroler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang mau koment disini aja...